Aku termenung, sendiri...
Di sini, di sudut kamar ini, aku tertegun kembali melihat foto dalam bingkai yang perlahan berubah menjadi bangkai, yang harus aku jatuhkan, remukkan dan hilangkan dari pandangan...
Sekilas, bayangan masa lalu muncul di benakku..
Sial!
Kenapa harus wajah itu lagi yang mampir berkunjung di pikiranku?
Kenapa kotak kenangan yang berbulan-bulan lalu sudah aku tutup rapat-rapat itu harus terbuka kembali?
Ah rindu ini memang berandal!
Dia datang semaunya, menghancurkan sesukanya dan mengobrak-abrik seenaknya, merengek dan meminta ku untuk bertemu tuannya..
Tapi aku harus apa?
Terkadang aku merasa aku hanyalah tamu yang diterima begitu saja oleh semesta.. Cinta tak pernah mengizinkanku untuk memilih, sebaliknya ia justru yang memilihku.. padahal jelas-jelas cinta itu buta.. Buktinya, ia menjungkalkanku, melumpuhkanku di hadapan laki-laki yang keliru..
Ya! selalu ada harga yang harus dibayar saat berurusan dengan cinta!
Saat ini aku memang patah hati, tapi aku takkan pernah membawa lukaku sampai mati... sebab aku yakin, waktu akan menyembuhkan hati yang luka... Aku tahu Tuhan Yang Maha Baik punya banyak sekali hal baik untuk menebus rasa sakitku saat ini... Hidup harus terus berjalan... karena bumi akan terus berputar, orang-orang baru akan datang atau pergi melewati hidupku dan mungkin seseorang akan tinggal selamanya di situ.. dan aku pun yakin, perlahan luka-luka lama akan mengering dan menghilang walau meninggalkan bekas..
Tetapi terkadang aku heran..
Kenapa keinginan ini sering kali menjadi tak terkendali?
Keinginan yang sering melelahkan tapi anehnya penuh dengan kerelaan..
Keinginan untuk membahagiakanmu dan melihatmu bahagia..
Ah sudahlah,
Aku kira beberapa pertanyaan lebih baik di simpan dan di biarkan begitu saja tak terjawab... Demi kelangsungan dan kesinambungan semesta...
-WAFDA