Pages

Kamis, 19 Desember 2013

Resep Ayam Teriyaki


Holaaaaaaa hari ini aku mau post resep ayam teriyaki nih.. Soalnya tadi juga ada beberapa temen yang nanya.. Jadi... Yasudah aku tulis aja resepnya dan aku post di sini.. Hehehehe

Jadi gini..
ceritanya pas pagi ibu bilang..
"Ndaaa itu ada fillet ayam di kulkas, masak yah bikin ayam teriyaki.. Sama ada jamur itu, di tumis aja..."
Akhirnya setelah rumah sepi, ibu, ayah, teteh berangkat kerja dan si opal masih tidur, jadilah aku googling beberapa resep ayam teriyaki.. Dari beberapa resep, akhirnya aku nemuin resep di salah satu blog yang emang cocok sih buat aku.. Bahan-bahannya juga ada di rumah jadi yaudah deh ngikutin resep itu dengan beberapa bahan yang di tambahin sama dikurangin..

Ini dia resepnya..

Bahan:

250gr fillet ayam
4 siung bawang putih, cincang.
1 buah bawang bombay, potong memanjang.
4 siung cabai hijau. (Optional, bisa diganti dgn paprika atau yang lain)
1 ruas jari jahe, memarkan.
1/2 sdm kecap asin
Garam secukupnya
Lada bubuk secukupnya
Tepung maizena 1/2 sdt cairkan dengan 2 sdm air
Air secukupnya

Bahan rendaman:

1 sachet Saori saus Teriyaki
1/2 sachet Saori saus tiram
2 sdm kecap manis
Royco rasa ayam secukupnya

Cara membuat:
1. Potong dadu ayam atau potong ukuran bite size.
2. Campur potongan ayam dengan bahan rendaman dan biarkan kurang lebih 1/2 jam.
3. Tumis bawang putih yang sudah dicincang, jahe yang sudah dimemarkan dan cabai yang sudah dipotong menyerong hingga wangi.
4.Masukkan ayam yang sudah didiamkan tadi beserta bumbu-bumbunya. Tumis hingga ayam berubah warna.
5. Tambahkan air secukupnya kemudian tambahkan tepung maizena yang sudah dicampur dengan air.
6. Tambahkan kecap asin, garam dan lada bubuk.
7. Biarkan sebentar hingga kuah mengantal.
8. Ayam siap dihidangkan.

Kira-kira begitulah resepnya..
Kalo dari resep aslinya sih ga pake jahe terus ditambahin gula juga pas numisnya.. Tapi ya aku pikir lebih enak pake jahe jadinya wangi gituuuu.. Terus gak ditambahin gula soalnya menurutku manisnya udah cukup dari kecapnya itu..
Oya di resep asli juga sebenernya bahan rendamannya pake minyak wijen, tapi karena di rumah ngga ada yaudah ngga dipake.. Hehehe

Gimana?? Gampang kan bikinnya??
Sebenernya sih namanya masak ya sesuai selera yaa.. Kalo ada yg kurang ya tambahin aja.. Kalo dikira ga perlu ya ngga usah dipake.. Gitulah pokonya.. Soalnya kan lidah dan selera orang-orang beda yaa.. Hihihihi


And this is it "Ayam Teriyaki ala Chef Wafda" hahaha




Alhamdulillah semuanya sukaaa...
Tadinya masak ayam itu niatnya buat makan siang sampe makan malem, eh malah habis duluan.. Jadi buat makan malem masak lagi deh.. Heheheh

Selamat mencoba :)

Sabtu, 14 Desember 2013

.... Perjanjian Sakral


"Saya terima nikahnya Zumrotul Inayah binti surata dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." 

Dengan tegas dan lantang, ricky -laki-laki yang beruntung dapat mempersunting teman baikku- itu menjawab ijab yang sebelumnya diucapkan oleh calon mertuanya. "Gimana saksi, sah?" Tanya pak penghulu. "Sah.. Sah.." Jawab para saksi. Seketika mushola yang disulap menjadi tempat bersejarah dan menjadi saksi mati dua insan yang berjanji untuk bersama sehidup semati itu bergemuruh dengan ucapan hamdalah.. Alhamdulillah.. Segala puji hanya bagi Allah..


Do'a pun dipanjatkan oleh seorang kyai yang hadir pada acara sakral itu.. Do'a agar kalian bahagia dunia akhirat, do'a segala yang baik untuk kehidupan baru kalian yang diamini oleh seluruh orang bahkan malaikat yang menyaksikan perjanjian suci itu.. Rasa haru begitu hangat menyelimuti hatiku.. Mungkin juga hati semua orang yang hadir di ruangan itu.. Air mata tak terbendung lagi jatuh dari kedua matamu.. Aku tak tau apa yang sedang kamu pikirkan saat itu.. Entah kamu sedih karena akhirnya kamu harus pergi meninggalkan kedua orang tuamu untuk mengabdikan dirimu pada orang lain, atau mungkin rasa bersalahmu pada kedua orang tuamu karena kamu harus pergi namun belum sempat membalas jasa mereka? Atau mungkin juga itu luapan rasa bahagiamu karena akhirnya kamu bisa hidup bersanding dengan orang yang selama ini kamu inginkan? Entahlah.. Tapi yang aku tau, di hari itu pula, aku  melihat kedua orang tuamu menitikkan air mata.. Mungkin mereka sedih karena harus melepas putri sulungnya yang mereka anggap masih terlalu muda untuk membina keluarga sendiri, atau mungkin mereka juga ragu akankah kamu nanti bahagia hidup bersama laki-laki pilihanmu itu.. Atau mungkin juga mereka bahagia karena pada akhirnya kamu mampu membangun keluarga baru dan menyatukan dua keluarga yang sebelumnya tak saling kenal? Entahlah.. Yang pasti aku tahu, ini adalah hari yang kamu tunggu-tunggu.. Hari yang telah kamu impikan sejak lama bahkan mungkin sejak kamu kecil.. "menjadi ratu sehari" itukan yang kamu mau? hari yang sangat bahagia, untukmu, untuk orang tuamu, dan orang-orang sekitarmu termasuk aku..



Ya! Inilah pilihanmu..
Kamu telah memilih untuk mempercayakan seluruh hidupmu pada seorang laki-laki yang kamu cinta.. 
Laki-laki yang akan menjadi imam untuk dunia dan akhiratmu..
Laki-laki yang akan menjadi ayah bagi anak-anak manismu kelak.. 
Laki-laki yang kini menjadi nahkoda di keluarga kecilmu..



Ah hidup..
Siapa sangka orang yang tadinya asing, tiba-tiba masuk ke hidupmu dan menjadi sangat berarti untukmu.. Dengan hormat meminta izin kepada kedua orang tuamu dan meminta kamu untuk menemani, mendampinginya seumur hidupmu.. Lalu begitu saja orang tuamu -yang mungkin dengan berat hati- mengizinkan kamu untuk mengabdikan hidupmu padanya.. Setelah itu ia pun berani berjanji atas nama Tuhan untuk mencintai, menyayangi, mengasihi, dan mendampingimu sampai maut memisahkan kalian.. Aneh bukan? Tak pernah terbayangkan olehmu kan bahwa laki-laki ini yang akhirnya menjadi tempat kamu menyandarkan hidupmu.. Menjadi tempat untukmu berbagi kesedihan dan kebahagiaan.. Menjadi tempat untuk kamu berpulang saat kamu lelah dengan seluruh aktifitasmu.. Lagi-lagi inilah hidup.. Penuh dengan misteri dan keajaiban.. Inilah skema Tuhan yang sudah Dia siapkan untukmu..



Dan akhirnya, aku hanya mampu mengucapkan selamat dari hati yang terdalam..
Selamat telah menemukan pria tepat untuk menemani hari-harimu..
Selamat telah menemukan seseorang yang selalu memegang tanganmu saat kamu goyah bahkan jatuh..
Selamat akhirnya kamu bisa mendapatkan pelukan hangat bernilai ibadah di malam-malammu yang dulu dingin..



Semoga keluarga barumu ini menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah..
Semoga keluarga kecilmu ini hidup dalam rahmat dan kasih sayang Tuhan sehingga kamu, suamimu dan anak-anakmu kelak mendapatkan kebahagiaan yang berkepanjangan..
Semoga Tuhan memberikan kekuatan lebih untukmu dan suamimu dalam menghadapi masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh pasangan yang baru berkeluarga hingga mampu untuk terus bersama memenuhi janji berdua untuk sehidup semati..





Barakallah lakuma,
Do'akan aku segera menyusul ya ♥♥♥






-Wafda