Hari ini, tak seperti biasanya, aku memilih untuk berjalan dari kampus menuju kosanku.. Menggunakan fasilitas yang telah Tuhan beri untukku.. Iya dua kaki yang terkadang kehadirannya pun tak aku syukuri.. Yang terkadang dengan sadar, aku lebih sering menggunakan dan mengagungkan fasilitas yang dibuat dan diberikan manusia untukku.. Mobil, motor atau apapun itu..
Lagi, tak seperti biasanya, aku berjalan melewati jalur yang tidak biasa aku lewati.. Dengan ditemani segelas es teh susu yang ku harap dapat menghapus dahagaku, aku pun berharap dapat menemukan sesuatu yang baru yang membawaku menemukan arti dari satu kata, yaitu 'KEHIDUPAN'..
Di dalam perjalanan, aku melihat seorang ibu yang dengan sabar mendiamkan anaknya yang rewel.. Kemudian dalam hati aku bertanya, "Sebenarnya apa sih yang di cari dari sebuah KEHIDUPAN? Kenapa dengan tulusnya seorang ibu mengurus dan mendidik anaknya? padahal ia pun tidak tahu apakah kelak anaknya akan membawanya menuju surga atau neraka" belum habis berpikir tentang jawaban dari pertanyaanku ini, pertanyaan lain tiba-tiba muncul di kepalaku "Kok bisa ya orang tua cinta banget sama anaknya? Bahkan sebelum anaknya lahir ke dunia.. Sebelum tau apakah sempurna atau tidaknya fisik atau mental sang anak.." Entah kenapa setiap orang tua ingin sekali melihat anaknya bahagia dan anehnya seorang anak akan sangat bahagia apabila bisa membahagiakan orang tuanya.. Ahh.. Hidup...
Masih di dalam perjalanan dengan kepala yang penuh pertanyaan, aku melihat seorang bapak penjual kasur yang sedang beristirahat di bawah pohon rindang.. Entah apa yang ada di kepalanya.. Entah apa yang sedang di pikirkannya.. Mungkin dia berpikir tentang cara mendapatkan uang untuk makan anak dan istrinya di rumah? Mungkin ia berpikir tentang uang sekolah anaknya yang belum dapat ia bayar? Mungkin juga ia berpikir tentang hutang yang terus membayang dan menghantuinya? Atau mungkin juga, sama sepertiku, ia sedang berpikir sebenarnya apa yang sedang di cari dari sebuah KEHIDUPAN? Mungkin... Entahlah...
Kemudian masih di perjalanan, aku melihat seorang anak laki-laki yang sedang asyik bermain sepeda keliling komplek rumahnya. Tertawa, ceria tanpa ada beban.. Tanpa ia tahu mungkin orangtuanya sedang banting tulang mencari uang untuk dapat membahagiakannya.. Membelikan sepeda baru untuknya.. Dalam hati aku berkata, "ahh beruntungnya anak itu hidup tanpa beban.. Semoga kelak kamu mampu membahagiakan orang tuamu dan tak pernah menganggap mereka beban seperti mereka yang tidak pernah menganggap kamu beban di hidup mereka..."
Akhirnya akupun sampai pada tujuanku.. Tempat singgahku.. Rumah keduaku untukku melepas penatku dari kehidupan duniawi.. Tempat yang, walaupun baru sebentar aku tinggali, memberikan begitu banyak kenangan di hidupku.. Saksi mati perjalanan pendidikanku maupun perjalanan cintaku.. Kemudian aku kembali merenung dan berpikir dari setiap hal yang telah aku jumpai di sepanjang perjalanan.. HIDUP.. 1 kata yang mempunyai begitu banyak arti.. 5 huruf yang mempunyai begitu banyak misteri..
Lalu kembali pertanyaan itu muncul di kepalaku, "apa sih sebenernya yang aku cari dari sebuah KEHIDUPAN?" Ahh.. Sepertinya semua yang aku butuhkan telah Tuhan berikan untukku.. Bahkan hal-hal yang terkadang aku pikir aku tak membutuhkannya.. Hal-hal yang tak pernah aku pinta, tapi Tuhan berikan karena Dia tau apa yang aku butuhkan.. Ahh Tuhan memang hebat! Lalu apalagi yang aku cari dari sebuah KEHIDUPAN? Pemenuhan kebutuhan? Atau hanya sekedar pemuas nafsu belaka? Ahh entahlah... Mungkin aku terlalu rakus dan serakah jika aku masih meminta dan meminta tanpa mau bersyukur kepada-Mu.. Mungkin aku terlalu sombong, jika untuk bersujud pada-Mu saja aku masih malas.. masih menuruti nafsuku untuk lebih memilih berleha-leha daripada melaksanakan kewajibanku... Berpikir waktu dan rejeki yang hilang saat aku menyempatkan untuk melaksanakannya di sela-sela kesibukanku.. Astaghfirullah.. Mungkin sekarang yang harus aku lakukan adalah bersyukur.. Bersyukur untuk segala hal yang aku punya.. Bersyukur untuk segala nikmat yang telah Tuhan beri.. Bersyukur, bersyukur dan bersyukur..
Terimakasih Tuhan dan semesta,
Wafda
0 komentar:
Posting Komentar